Nasehat Nabi Nuh

Dari Abdullah bin Umar r. huma,

Rasulullah saw bersabda, ”Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang nasihat Nuh kepada anaknya?”

Para sahabat berkata, ”Ya, beritahukanlah kepada kami.”

Rasulullah bersabda: ”Nuh menasehati anaknya, ’Wahai anakku, aku menasehati kamu dengan ucapan Laa ilaaha illallaah, karena sesungguhnya jika kalimat itu diletakkan dalam satu timbangan, lalu langit dan bumi ditempatkan pada timbangan yang lain, niscaya kalimat itu akan lebih berat. Meskipun dibentuk dalam lingkaran yang kokoh, maka kalimat itu akan memecahkan lingkaran itu sehingga ia sampai ke hadapan Allah swt; dan aku menasehatimu dengan ucapan Subhanallaahil Azhiim Wabihamdihii (Maha Suci Allah yang Maha Agung dan dengan segala puji-Nya) dan Hamdulillah (Segala Puji bagi-Nya), karena ucapan ini adalah ibadahnya seluruh makhluk dan [dengan ucapan tersebut] mereka diberi rizki; dan aku melarang kamu dari dua perkara: Syirik (menyekutukan Allah dengan sesuatu) dan Kibr (sombong), karena dua sifat ini menjauhkan manusia dari Allah.’”

(HR: Al-Bazaar)

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” [Ali ‘Imran:159]

“Seorang mukmin bukanlah pengumpat, pengutuk, berkata keji atau berkata buruk.” (HR. Bukhari dan Al Hakim)

Abu Musa r.a. berkata, “Mereka (para sahabat) bertanya, Wahai Rasulullah, Islam manakah yang lebih utama?” Beliau menjawab, ‘Orang yang orang-orang Islam lainnya selamat dari lidah dan tangannya.“ [HR Bukhari]


Rasulullah Saw ditanya tentang sebab-sebab paling banyak yang memasukkan manusia ke surga. Beliau menjawab, “Ketakwaan kepada Allah dan akhlak yang baik.” Beliau ditanya lagi, “Apa penyebab banyaknya manusia masuk neraka?” Rasulullah Saw menjawab, “Mulut dan kemaluan.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban).

0 komentar:

Posting Komentar